Analisis Clusterisasi: Strategi Ekowisata Berkelanjutan Di Kabupaten Maluku Tengah

Authors

  • Josef R Pattiruhu Universitas Pattimura
  • Aisah Asnawi Universitas Pattimura
  • Lussi R. Loppies Universitas Pattimura

DOI:

https://doi.org/10.37385/msej.v3i6.1226

Keywords:

Ekowisata, Aspek Sosial, Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan

Abstract

Masing-masing kabupaten di Maluku memiliki keunikan ekowisata yang berbeda, sehingga potensi ini sangat luar biasa jika dapat dikembangkan dengan baik. Industri pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat pada dekade terakhir ini. Berbagai tipe wisata bermunculan dan mengarah kepada preferensi masing-masing wisatawan. Segmentasi wisatawan semakin mengerucut dan peminat untuk masing-masing tipe wisata juga sangat banyak, sehingga hal ini berdampak pada destinasi wisata yang sangat spesifik. Dalam penelitian ini, klusterisasi destinasi ekowisata dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek ekonomi, aspek social dan aspek lingkungan. Ketiga aspek ini menjadi landasan bagi destinasi ekowisata di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan analisis klusterisasi K-Means. K-means clustering merupakan salah satu metode cluster analysis non hirarki yang berusaha untuk mempartisi objek yang ada kedalam satu atau lebih cluster atau kelompok objek berdasarkan karakteristiknya, sehingga objek yang mempunyai karakteristik yang sama dikelompokan dalam satu cluster yang sama dan objek yang mempunyai karakteristik yang berbeda dikelompokan ke dalam cluster yang lain. Responden pada penelitian ini adalah 120 wisatawan yang berkunjung ke enam destinasi wisata yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa destinasi wisata yang termasuk dalam aspek ekonomi yang kuat adalah pantai Liang Hunimua, sedangkan kategori kuat dari aspek social terdiri dari destinasi ekowisata Pantai Natsepa, Pemandian Air Panas Tulehu, Kolam Morea, Larike. dan Pulau Tujuh. Aspek lingkungan kategori kuat terdiri atas destinasi ekowisata Kolam Morea Larike, Pulau Tujuh dan Taman Laut Sawai.

Kata Kunci : Ekowisata, Aspek Sosial, Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan

References

Campbell, L. (1999). Ecotourism in rural developing communities. Annals of Tourism Research, 26(3), 534–553.

Hadianto, Kusudinato. (1996). Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta : UI Press.

Khanra, S., Dhir, A., Kaur, P., & Mäntymäki, M. (2021). Bibliometric analysis and literature review of ecotourism: Toward sustainable development. Tourism Management Perspectives, (2020). https://doi.org/10.1016/j.tmp.2020.100777

Mariotti, John L, (1996). The Power of Partnerships. Blackwell Publisser. Massachussets, USA.

RIPPAR Provinsi Maluku (Rencana Induk Pariwisata Provinsi Maluku)

Spillane, J. (1987). Pariwisata Indonesia Sejarah Dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Suwantoro, G (2004). Dasar-dasar Pariwisata, Upaya Pengembangan Pariwisata Alternatif. Yogyakarta : Andi.

The Ecotourism Society. (1990), dalam Fandeli, C, Et Al. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta : Fahutan UGM – UKSDA DIY.

Wahab, (1997). Salah. Pemasaran Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita,

World Travel and Tourism Council [WTTC] (2012a). The Comparative Economic Impact of Travel and Tourism. London: World Travel and Tourism Council.

Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.

Yoeti, Oka A. 2008. Anatomi Pariwisata. Bandung : Angkasa

Downloads

Published

2022-11-11

How to Cite

Pattiruhu, J. R., Asnawi, A., & Loppies, L. R. (2022). Analisis Clusterisasi: Strategi Ekowisata Berkelanjutan Di Kabupaten Maluku Tengah. Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 3(6), 3483–3493. https://doi.org/10.37385/msej.v3i6.1226