Spektrum Ekonomi Budaya Lembaga Perkreditan Desa Di Bali (Studi LPD Desa Penglatan Kecamatan Buleleng)

Authors

  • I Gusti Made Dharma Hartawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma

DOI:

https://doi.org/10.37385/msej.v5i2.5051

Keywords:

modal sosial, Tri Hita Karana, Lembaga Perkreditan Desa

Abstract

Sebagai modal sosial, Tri Hita Karana masih relevan sebagai sarana penilai sekaligus sebagai sarana penghukum yang kompatibel bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali. Dikatakan demikian karena Tri Hita Karana bersifat laten yang dibungkus oleh budaya dalam menggerakkan sumber daya ekonomi. Pendekatan kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dipadukan dengan pendekatan kuantitatif. Kajian bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana implementasi Tri Hita Karana dalam pembangunan di Desa Penglatan Kabupaten Buleleng Bali. Hasil menunjukkan bahwa Tri Hita Karana sebagai modal sosial sangat mengakar dalam menggerakkan aktivitas warga desa. Sisi lain, rata-rata 20% keuntungan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) per tahunnya diperuntukkan bagi pembangunan desa. Bentuknya beragam seperti pembangunan Balai Desa, perbaikan tempat ibadah bagi umat Hindu di mana Lembaga Perkreditan Desa (LPD) itu bermukim. Dengan kata lain Tri Hita Karana sebagai institusi sosial sanggup meningkatkan kemakmuran desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebermanfaatan bersama secara ekonomi dengan cara menjaga hubungan antara manusia, lingkungan dan Tuhan secara harmoni.

References

Anantawikrama,T. A. 2012. “Kebangkrutan Lembaga Perkreditan Desa (Kajian Kritis di Desa Pakraman Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali)”. Disertasi, Program Doktor Ilmu Akuntansi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Dwirandra, A.A.N.B. 2012. “Rekonstruksi Metoda Penilaian Aset dengan Filosofi Tri Hita Karana”. Disertasi Program Doktor Ilmu Akuntansi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Fukuyama, F. 1995. Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. London: Hamish Hamilton. Stren Bussiness Magazine. Vol: 4. No.1.

Hartawan, I Gusti Made Dharma, Murjana Yasa, Suryadinatha Gorda, Supriyadinata Gorda, 2019. Ekonomi Hindu: Catur Dresta Ide Pengatur Ketahanan Ekonomi Budaya. Nilacakra, Bali.

Hartawan, I Gusti Made Dharma, Suryadinatha Gorda, Sri Kasih, Ni Luh 2023. Ekonomi Budaya: Ketahanan Ekonomi Desa Bali Aga. Nilacakra.

Ismail, Munawar. Santosa, Budi. Yustika, Erani, Ahmad. 2014. Sistem Ekonomi Indonesia. Tafsiran Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Erlangga.

North, Douglas C. 1991. Institutions. Journal of Economic Perspectives. Vol: 5. Num. 1. Pages 97-112.

Peter, Hendrick Jan. 2015. Tri Hita Karana. The Uniqueness of Bali. Udayana University Press.

Pine, B. Joseph. Gilmore, James H. 1998. The Experience Economy. Article. Harvard business review.

Putnam, R.D. 1995. Turning In, Turning Out: The Strange Disappearance of Social Capital in America. Political Science and Politics 28.

Sudiana, I Gusti Ngurah. Windia, Wayan P. Relin, D.E. 2016. Prajuru Desa Pakraman Rohaniawan Hindu dan Hukum. Bali: Swasta Nulus.

Sugiyanto, Catur. Fikri, Saiful, Hafidh, Ahmad, Aula. 2016. Ekonomi Sumber Daya Alam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Williamson, Oliver E. 2000. The New Institutional Economics. Jurnal of Economic Literature. Vol: 38. No.3.pp 595-613.

Yusgiantoro, Purnomo. 2014. Ekonomi Pertahanan. Teori dan Praktik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2024-05-30

How to Cite

Hartawan, I. G. M. D. . (2024). Spektrum Ekonomi Budaya Lembaga Perkreditan Desa Di Bali (Studi LPD Desa Penglatan Kecamatan Buleleng) . Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 5(2), 6024–6028. https://doi.org/10.37385/msej.v5i2.5051