Analisis Implementasi Perubahan Kebijakan Desentralisasi dalam Pertumbuhan Pendapatan dan Produktivitas Kerja PT. Surveyor Indonesia Cabang Makassar
DOI:
https://doi.org/10.37385/ceej.v6i2.8693Keywords:
Desentralisasi, Cost-Benefit Analysis, Analisis Sensitivitas, Produktivitas, Kinerja OrganisasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi kebijakan desentralisasi terhadap pertumbuhan pendapatan dan produktivitas kerja di PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar (SIMAK). Sebagai pilot project desentralisasi sejak 2022, SIMAK mengalami perubahan signifikan dalam struktur organisasi dan tata kelola operasional, terutama melalui pembentukan kantor perwakilan di berbagai wilayah timur Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis deskriptif, studi ini mengevaluasi pengaruh desentralisasi melalui kerangka Cost-Benefit Analysis (CBA) dan Analisis Sensitivitas (AS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desentralisasi tidak hanya mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan, produktivitas karyawan, serta daya saing organisasi secara keseluruhan. Nilai Net Present Value (NPV) yang positif dan ketahanan terhadap fluktuasi ±5% pada variabel kunci menunjukkan bahwa strategi desentralisasi SIMAK layak dilanjutkan dan direplikasi pada unit lain di bawah holding BUMN. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan model tata kelola desentralistik di sektor publik.
References
Aji, A. S. (2015). Manajemen strategis dan keunggulan bersaing. Jakarta: Penerbit XYZ.
Al-Obaidi, T. A. H., & Salman, M. R. (2019). Evaluation of project success without NPV: A strategic prioritization approach. International Journal of Business and Management Science, 9(1), 45–53.
Asriani, N., & Randi, A. (2020). Pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Jurnal Administrasi Bisnis, 9(1), 42–50.
Atkins, G., Davies, N., & Bishop, C. (2017). Cost-benefit analysis and its application to public sector projects. London: Institute for Government.
Biasin, M., Masiero, G., Amato, D., & Pettenella, D. (2023). Regional competitiveness through decentralized operations. Journal of Economic Geography, 15(2), 185–203.
Boukhalfa, K., Ouakhzan, R., Masbah, A., Acharai, F., & Zbiri, A. (2024). Local office strategy and market expansion. International Journal of Business Development, 32(1), 67–79.
Bowman, T. E. (2022). Temporal dimensions in cost-benefit analysis: Balancing short-term and long-term impacts. Journal of Applied Policy Analysis, 19(1), 87–101. https://doi.org/10.1177/2041905822102455
Dendhardt, M., Grothmann, T., & Wagner, P. (2022). Qualitative insights into the application of cost-benefit analysis in strategic decision-making. Journal of Public Policy Analysis, 34(2), 215–230. https://doi.org/10.1016/j.jpba.2022.03.004
Dewantari, A. (2022). Analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Jurnal Ilmu Akuntansi, 10(1), 55–63.
Dewanto, Y. (2022). Manajemen adaptif dalam struktur organisasi desentralisasi. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik, 9(2), 101–112.
Dreze, J., & Stern, N. (1987). The theory of cost-benefit analysis. In A. J. Auerbach & M. Feldstein (Eds.), Handbook of public economics (Vol. 2, pp. 909–989). Amsterdam: North-Holland.
Hansiadi, R. (2002). Sistem informasi manajemen dan pengambilan keputusan. Yogyakarta: BPFE.
Hapsari, L., & Saputra, D. (2018). Faktor-faktor penentu laba perusahaan. Jurnal Riset Manajemen, 6(3), 231–240.
Hinduan, Z. R., & Tanujaya, R. (2007). Manajemen stratejik dan desentralisasi organisasi. Bandung: Alfabeta.
Koopmans, C., & Mouter, N. (2020). Measuring welfare effects in cost–benefit analysis: Theory and practice. Transport Policy, 89, 19–28. https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2020.01.008
Kusumajaya, D. K. (2011). Analisis pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 6(2), 117–125.
Litvack, J., Ahmad, J., & Bird, R. (1998). Rethinking decentralization in developing countries. Washington, DC: World Bank.
Mishan, E. J., & Quah, E. (2020). Cost-benefit analysis (6th ed.). London: Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429347236
Mulyadi. (2013a). Manajemen kinerja. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2013b). Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Nagaoka, T., et al. (2023). Localized management in business growth. Asian Journal of Management, 11(4), 412–429.
Naim, M., Mufariq, M., Winarno, W., & Hermana, B. (2024). Strategi desentralisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi. Jurnal Manajemen Strategik, 8(1), 45–60.
O'Mahony, J. (2021). Evaluating transactional effectiveness through cost-benefit frameworks. Business Strategy Review, 33(3), 55–63. https://doi.org/10.1111/busr.12415
Parmadean, Y. (2008). Teori dan praktik administrasi publik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Paylosa, L. (2014). Strategic resource allocation under uncertainty. International Journal of Management, 21(3), 189–200.
Prud’homme, R. (1995). The dangers of decentralization. The World Bank Research Observer, 10(2), 201–220.
Raharjaputra, H. (2009). Manajemen keuangan lanjutan. Jakarta: Rajawali Pers.
Rante, Y., Rosidi, R., & Djamhuri, A. (2014). Pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial: Studi pada perusahaan daerah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(1), 68–81.
Riyadi, S. (2007). Perilaku organisasi dan kepemimpinan. Yogyakarta: Gava Media.
Senduk, R. (2017). Hubungan desentralisasi dan kinerja manajerial. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 4(2), 120–134.
Setytolaksono, A. (2011). Desentralisasi dan efektivitas organisasi perusahaan. Jakarta: Prenada Media.
Simamora, H. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sinugan, A. (2005). Manajemen produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Solechan, M., & Setiawati, L. (2009). Pusat pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja manajer. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(2), 84–92.
Tanjung, A. H. (2006). Desentralisasi dan struktur organisasi modern. Medan: Pustaka Bangsa Press.
Tanzi, V. (2002). Pitfalls on the road to fiscal decentralization. Carnegie Endowment for International Peace.
Thiessen, U. (2003). Fiscal decentralization and economic growth in high-income OECD countries. Fiscal Studies, 24(3), 237–274.
Utami, I., & Hadiprajitno, B. (2012). Desentralisasi dan implikasinya terhadap manajemen strategis. Jurnal Dinamika Akuntansi, 4(1), 11–22.