Internalisasi Nilai Karakter Religius Melalui Program Kegiatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.37385/ceej.v6i5.9034Keywords:
internalisasi, karakter religius, AIK, pendidikan karakter, SMP Muhammadiyah 8 SurakartaAbstract
Pendidikan saat ini tidak lagi cukup hanya berorientasi pada aspek kognitif atau kecerdasan intelektual, tetapi juga harus menyentuh dimensi afektif dan spiritual. Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai keagamaan menjadi dasar utama dalam membentuk siswa yang berakhlak mulia dan berintegritas Tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang berpotensi mengikis nilai moral, menjadikan pendidikan karakter religius menjadi kebutuhan yang mendesak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai karakter religius melalui program kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan nilai-nilai karakter religius, serta menganalisis dampaknya terhadap pembentukan karakter peserta didik di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan normatif. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian AIK, guru AIK, guru mata pelajaran selain AIK, wali kelas, siswa, dan wali siswa, kemudian divalidasi menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai religius dilaksanakan melalui tiga tahap: transformasi nilai (penyampaian materi ajaran Islam), transaksi nilai (interaksi dua arah dan keteladanan guru), dan transinternalisasi (pembiasaan yang mengakar dalam perilaku siswa). Bentuk kegiatannya meliputi salat dhuha, salat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, hafalan surat pendek, mentoring keislaman, dan kegiatan kemuhammadiyahan. Faktor pendukung meliputi budaya sekolah yang religius, peran teladan guru, serta dukungan sebagian besar orang tua. Hambatan yang dihadapi antara lain pengaruh negatif media sosial, latar belakang keluarga yang beragam, keterbatasan waktu, dan inkonsistensi pengawasan di luar sekolah. Internalisasi AIK terbukti berdampak positif terhadap pembentukan karakter religius siswa, tercermin dari peningkatan disiplin ibadah, sopan santun, tanggung jawab, serta kepedulian sosial. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat agar nilai religius tertanam lebih mendalam dan berkelanjutan.
References
Aji, D. W. (2019). Internalisasi Nilai Karakter Religius melalui Program Bimbingan Mental dan Spiritual di SMP Muhammadiyah 2 Malang. Jurnal Pendidikan Karakter, 9(1), 45–57.
Desi, I. R., & Supriyadi. (2021). Implementasi Internalisasi Karakter Religius Siswa di SD Muhammadiyah 3 Pandaan. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 112–124.
Fauziah, H. U. (2020). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Religius. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(3), 87–98.
Hasibah, N. (2023). Proses Internalisasi Nilai-Nilai Religius di SMP Muhammadiyah 2 Pontianak. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 55–68.
Hidayah, S. N. (2022). Pengaruh Kegiatan Keagamaan terhadap Kesadaran Religius Siswa SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), 134–145.
Husna, A. (2021). Internalisasi Nilai Pendidikan Islam di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2), 77–89.
Ikbal, M., dkk. (2021). Penguatan Nilai Karakter Religius Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI di SMKN 2 Kota Jambi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 201–215.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam Books.
Merliana, N., Imamah, Y. H., & Mashar, A. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Religius di SMP Muhammadiyah Gisting. Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 8(2), 66–78.
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Parsons, T. (1990). The Social System. Routledge.
Rafsanjani, A., & Razaq, M. (2020). Model Pembelajaran Berbasis Proyek di SD Muhammadiyah Kriyan Jepara. Jurnal Inovasi Pendidikan, 5(2), 90–102.
Romadhona, R., & Supriyadi. (2021). Internalisasi Karakter Religius di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo. Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 50–65.
Romadhoni, R. (2020). Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan di SMP. Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 143–159.
Sauri, R. (2015). Pendidikan Nilai dan Karakter dalam Perspektif Psikologi Pendidikan dan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Skinner, B. F. (1953). Science and Human Behavior. Free Press.
Suyitno. (2018). Penerapan Project-Based Learning di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta. Jurnal Inovasi Pendidikan, 4(1), 55–70.
Tafsir, A. (2011). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahyuni, S. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Religius di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Tarbiyah, 6(1), 87–100.
Wijayanti, R., & Amrullah, M. (2020). Integrasi Kegiatan Pembiasaan Religius dalam Pembelajaran AIK di Sekolah Muhammadiyah. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 122–135.
Yanto, A. D. (2018). Implementasi Bimbingan Mental dan Spiritual di SMP Muhammadiyah 2 Malang. Jurnal Pendidikan Karakter, 9(1), 88–101.
Yunita, W., & Anwar, M. K. (2021). Evaluasi Internalisasi Nilai Religius di Sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 110–125.