Identitas Kuliner Digital Melalui Food Porn: Meta-Analisis Tren dan Kesenjangan Teori
DOI:
https://doi.org/10.37385/ceej.v6i6.9639Keywords:
Food Porn, Identitas Kuliner Digital, Media Sosial, Komunikasi Visual, Konstruksi IdentitasAbstract
Evolusi pesat media digital telah merevolusi cara masyarakat berinteraksi dengan makanan, mengangkatnya dari kebutuhan biologis menjadi simbol identitas budaya dan sosial. Fenomena “food porn” representasi visual makanan yang estetis dan menggugah selera kini menjadi bagian integral budaya kuliner digital di platform seperti Instagram dan TikTok, sehingga konsumsi makanan berlangsung secara visual serta memengaruhi pembentukan identitas kuliner individu maupun kelompok. Namun, studi terkait food porn masih terfragmentasi dan belum sepenuhnya mengintegrasikan konsep hiperrealitas, estetisasi, dan dinamika sosial-budaya digital. Permasalahan utama dalam riset ini adalah bagaimana estetika makanan digital membentuk identitas individual dan kolektif. Penelitian ini bertujuan melakukan tinjauan sistematis terhadap tren dan kesenjangan teoretis dalam studi food porn dan identitas kuliner digital. Dengan pendekatan multidisipliner, kajian ini menyintesis literatur untuk memperkaya wacana komunikasi digital dan budaya makanan, serta merumuskan dasar konseptual dan metodologis bagi penelitian lanjutan. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan penelusuran artikel melalui Google Scholar, ScienceDirect, dan Scopus, menggunakan kriteria seleksi berdasarkan relevansi topik dan periode publikasi 2015–2025. Sebanyak 10 artikel terpilih dianalisis secara kualitatif, dengan fokus pada konstruksi identitas, konsumsi visual, relasi kuasa, dan peran media sosial. Hasil menunjukkan dominasi pendekatan kualitatif dan analisis wacana visual, serta temuan bahwa food porn merupakan praktik komunikasi yang kompleks, sarat makna budaya, dan berperan dalam memperkuat maupun menantang identitas berbasis kelas, gender, dan ras. Studi ini menekankan pentingnya integrasi pendekatan visual, etnografi digital, dan data kuantitatif media sosial dalam riset mendatang.
References
Boro, S., & Dixit, S. K. (2024). EXPLORING THE EVOLUTION: A BIBLIOMETRIC ANALYSIS OF ‘FOOD PORN’ FROM CULINARY IDENTITY TO DIGITAL PHENOMENON. ShodhKosh: Journal of Visual and Performing Arts, 5(4). https://doi.org/10.29121/shodhkosh.v5.i4.2024.2938
Calefato, P., La Fortuna, L., & Scelzi, R. (2016). Food-ography: Food and new media. Semiotica, 2016(211), 371–388. https://doi.org/10.1515/sem-2016-0087
Choe, H. (2019). Eating together multimodally. Source: Language in Society, 48(2), 171–208. https://doi.org/10.2307/26847787
Citra Ranteallo, I., & Romaputri Andilolo, I. (2016). Food representation and media: experiencing culinary tourism through foodgasm and foodporn.
Diah Pangestu, A., Rahmat, A., & Anoegrajekti, N. (2024). ANALISIS WACANA KRITIS TAGAR FOODPORN DAN HALALFOOD PADA INSTAGRAM. Prosiding Seminar Nasional Indonesia, 2, 411–424.
Feldman, Z., & Goodman, M. K. (2021). Digital food culture, power and everyday life. European Journal of Cultural Studies, 24(6), 1227–1242. https://doi.org/10.1177/13675494211055501
Koh, G. (2017). Food Porn as Visual Narrative: Food Blogging and Identity Construction (Vol. 52, Issue 1).
Krogager, S. G. S., & Leer, J. (2024). Food porn 2.0? Definitions, challenges, and potentials of an elusive concept. Journal of Aesthetics and Culture, 16(1). https://doi.org/10.1080/20004214.2024.2354552
Lee, J., Lim, H., & Kim, W. G. (2025). Gestalt food presentation: Its influence on visual appeal and engagement in the Instagram context. Tourism Management, 107. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2024.105080
Lewis, T. (2018). Digital food: from paddock to platform. Communication Research and Practice, 4(3), 212–228. https://doi.org/10.1080/22041451.2018.1476795
Mauriello, M., & Cottino, G. (2022). Feeding genders.
Nanjangud, A., & Reddy, M. (2020). ‘The Test of Taste’: New Media and the ‘Progressive Indian Foodscape.’ Journal of Creative Communications, 15(2), 177–193. https://doi.org/10.1177/0973258619893804
Pera, R., Quinton, S., & Baima, G. (2022). The use of embedded visual methods in unveiling consumers’ values: A digital ethnography perspective. Psychology and Marketing, 39(2), 309–319. https://doi.org/10.1002/mar.21596
Rani, M., Bhartwal, U., Raheja, S., & Simran. (2025). Capturing Culinary Culture in Digital Era: Food Photography’s Influence on Gastronomic Perception and Cultural Identity (pp. 185–198). https://doi.org/10.2991/978-94-6463-799-1_17
Ritzer, G., & Jurgenson, N. (2010). Production, Consumption, Prosumption: The nature of capitalism in the age of the digital “prosumer.” Journal of Consumer Culture, 10(1), 13–36. https://doi.org/10.1177/1469540509354673
Van Dijck, J. (2009). Users like you? Theorizing agency in user-generated content. Media, Culture and Society, 31(1), 41–58. https://doi.org/10.1177/0163443708098245
Zappavigna, M. (2016). Social media photography: construing subjectivity in Instagram images. Visual Communication, 15(3), 271–292. https://doi.org/10.1177/1470357216643220
Template
