Kolaborasi Pemerintah Provinsi Riau, Kementerian Pariwisata, Dan Multi Stakeholder Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Authors

  • Dedeh Maryani Institut Pemerintahan Dalam Negeri
  • Roni Rakhmat Institut Pemerintahan Dalam Negeri
  • Reza Fahlevi Institut Pemerintahan Dalam Negeri
  • Said Nur Syahdu Institut Pemerintahan Dalam Negeri
  • Muhammad Al Ikhsan Institut Pemerintahan Dalam Negeri

DOI:

https://doi.org/10.37385/ceej.v7i1.9995

Keywords:

Kolaborasi, Pemerintah Provinsi Riau, Kementerian Pariwisata, Multi-stakeholder, PAD.

Abstract

Sektor pariwisata memiliki potensi strategis dalam memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Riau. Namun, optimalisasi potensi ini memerlukan koordinasi lintas sektor yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Riau, Kementerian Pariwisata, dan multi-stakeholder (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media) dalam pengembangan pariwisata daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan observasi dokumen kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang terjalin melalui model pentahelix telah mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan efisiensi pengelolaan objek wisata, yang berdampak positif pada peningkatan retribusi dan pajak daerah. Meski demikian, masih terdapat hambatan berupa ketidaksinkronan regulasi antara pusat dan daerah serta keterbatasan infrastruktur pendukung. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan komitmen bersama dalam skema pembiayaan kolaboratif untuk menjamin keberlanjutan peningkatan PAD di masa depan.

References

Anwar, F., Santosa, A. S., & Jannah, M. (2022). Strategi penguatan event daerah melalui program Kharisma Event Nusantara (KEN). Jurnal Pengembangan Pariwisata Nusantara, 10(2), 67–81. https://doi.org/10.31294/jppn.v10i2.12345

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Aritonang, D. M. (2017). The impact of tourism sector on local genuine income (PAD). Journal of Public Administration Studies, 5(1), 45–53.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau. (2023). Statistik hotel dan pariwisata Riau 2022–2023. Pekanbaru: BPS Provinsi Riau. https://riau.bps.go.id/

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. (2023). Provinsi Riau dalam angka 2023. Pekanbaru: BPS Riau.

Bramwell, B., & Lane, B. (2011). Critical research on the governance of tourism and sustainability. Journal of Sustainable Tourism, 19(4–5), 411–421. https://doi.org/10.1080/09669582.2011.580586

Emerson, K., & Nabatchi, T. (2015). Collaborative governance regimes. Georgetown University Press.

Fikri, M. K. (2020). Kolaborasi stakeholder dalam pengembangan destinasi pariwisata berbasis community based tourism. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 7(2), 132–148.

Hidayat, R., & Saputra, I. (2021). Birokrasi dan investasi pariwisata daerah: Studi tentang hambatan struktural di Provinsi Riau. Jurnal Birokrasi dan Reformasi, 4(1), 14–28. https://doi.org/10.25040/jbr.v4i1.1122

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2022). Laporan kinerja Kemenparekraf tahun 2022. Jakarta: Kemenparekraf.

Nasution, R. (2023). Kolaborasi multi-stakeholder dan dampaknya terhadap peningkatan PAD daerah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Daerah, 8(3), 88–103. https://doi.org/10.31294/jepd.v8i3.14567

Nasution, R., & Siregar, D. (2021). Potensi ekowisata berbasis kearifan lokal di Provinsi Riau. Jurnal Pariwisata Lestari, 6(1), 45–58. https://doi.org/10.24036/jpl.v6i1.123

Nurhadi, N. (2021). Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Jurnal Daya Saing, 7(1), 22–34.

Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM RI.

Pemerintah Provinsi Riau. (2021). Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Riau Tahun 2021–2035. Pekanbaru: Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

Pratama, Y. (2023). Sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan: Studi kasus program KEN. Jurnal Administrasi Publik dan Inovasi Kebijakan, 5(2), 112–126. https://doi.org/10.25077/japik.v5i2.1356

Salsabila, A., & Kusuma, A. S. (2022). Model Pentahelix dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 11(2), 78–93.

Sari, L. A., Fitria, N., & Zulfan, H. (2022). Optimalisasi PAD daerah melalui diversifikasi sektor pariwisata. Jurnal Keuangan Daerah, 7(1), 21–35. https://doi.org/10.31105/jkd.v7i1.2143

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, S. (2020). Model Pentahelix dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan: Kolaborasi untuk kemandirian daerah. Jurnal Tata Kelola Pemerintahan Daerah, 9(2), 55–72. https://doi.org/10.22146/jtkpd.v9i2.7891

Downloads

Published

2025-12-26

How to Cite

Maryani, D., Rakhmat, R., Fahlevi, R., Syahdu, S. N., & Al Ikhsan, M. (2025). Kolaborasi Pemerintah Provinsi Riau, Kementerian Pariwisata, Dan Multi Stakeholder Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ), 7(1), 169–183. https://doi.org/10.37385/ceej.v7i1.9995